Selasa, 23 Juni 2009

EkspEdisi

Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (MAPALASKA) dalam rangka memperingati seperempat abad Organisasinya mereka melakukan ekspedisi ke Dayak Meratus Kalimantan Selatan dan kali ini Mapala Meratus IAIN Antasari Banjarmasin yang mereka percaya sebagai penunjuk jalan. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan dari tanggal 21 Januari – 20 Februari 2006, ekspedisi kali ini bertajuk MAPALASKA MERATUS EKSPEDITION yang di komandani oleh M. Varick Sovy dari Mapalaska dan M. Ilham dari Mapala Meratus.
Dalam perjalanan ini mereka akan mempelajari interaksi suku dayak dengan lingkungan, kepercayaan terhadap Tuhan dan dari hasil perjalanan nanti akan di jadikan sebuah buku/ tulisan serta di dokomentasikan melalui audio Visual untuk memperkenalkan budaya dayak Meratus kepada Khalayak ramai dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Sepanjang perjalanan mereka selalu berdecak kagum dengan panorama dan bau hutan yang khas, wah ini baru hutan kilah Dani salah seorang tim ekspidisi dari segi ketinggian pegunungan meratus memang tidak memenuhi syarat untuk di sebut gunung karena hanya kurang lebih 1.982 kaki dari permukaan laut sementara ketinggian 2000 kaki baru bisa di sebut gunung, namun karena keaslian hutan di kal-sel ketika di daki ternyata lebih susah dari gunung yang tingginya lebih dari 3000 kaki di pulau jawa, ditambah lagi jalan yang di lalui harus melewati akar-akar pohon serta pacat (lintah) yang banyak.
Kegiatan ekspedisi ini mereka fokoskan pada tiga lokasi yaitu loksado, Koyi dan ajung tapi mereka lebih lama di koyi karena aspek sosiologi, ekologi dan budayanya berupa balai adat serta ritualnya, mereka juga sangat senang ketika melihat rumah adat yang berbentuk panggung memanjang yang bisa dihuni oleh 30 sampai 50 orang dan merupakan sebuah kebetulan yang sangat baik ekspedisi ini bertepatan dengan aruh ganal masyarakat dayak yang berlangsung setahun sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar